Contoh Artikel Islam dan Politik 600 Kata



          Nahdlatul Ulama lahir pada 31 januari 1926 oleh KH. Hasyim Al Asy`ari. Dari segi agama, NU lahir atas semangat para ulama untuk menegakkan dan mempertahankan agama Allah di Nusantara, yaitu meneruskan perjuangan wali songo. Sedangkan dari segi nasionalisme karena adanya niatan yang kuat untuk menyatukan para ulama dan tokoh-tokoh aagama dalam melawan penjajahan. Disamping itu NU juga untuk mempertahankan faham ahlussunanah wal jamaah untuk membentengi umat islam khususnya di Indonesia agar tetapteguh pada ajaran islam ahlussunnah wal jamaah, sehingga mereka tidak tergiur untuk mengkuti ajaran-ajaran agama baru.
            Sebagai sebuah organisasi islam berbasis pesantren terbesar di Indonesia yang sulit dipisahkan dari segi politik, Nahdlatul Ulama jelas mempunyai bobot yang tinggi. Nu dapat di artikan sebagai kekuatan atau pergerakan yang diperhitungkan oleh berbagai pihak untuk dapat berperan dalam politik nasional. Tidak heran ketika pada musim PEMILU, PILKADA, organisasi ini sangat menonjol dalam urusan kampanye. Bahkan tidak jarang banyak kader-kader NU yang ikut serta dan bersaing dalam politik ini. Namun, pada kenyataannya organisasi ini tidak selamanya menguntungkan bagi NU, karena dapat menimbulkan kesan-kesan yang seolah-olah NU baik dari segi organisasi saja, akan tetapi selalu disibukan dalam berbagai masalah politik praktis.
            Dari segi lain organisasi ini juga dapat menimbulkan suatu hal yang positif, karena berpolitik tanpa adanya akhlak moral dan etika dapat membuat agama atau kepercayaan antara nafs dan penguasa menjadi kita dan mereka. Bahkan pertarungan pandangan, tujuan, maupun tradisi politik dari umat islam pun ikut melebar, dalam hal itu seolah-olah hanya perbedaan pandangan dalam memahami agama islam. Masyarakat juga sering dibuat bingung untuk membedakan antara kampanye dalam syariat islam yang sungguh sungguh berniat untuk tujuan pelaksanaan tuhan, dengan kampanye yang hanya mencari dukungan suara untuk tujuan berkuasa.
            Maka, disinilah Nahdlatul Ulama mengemban tujuan sebagai khanazah islam klasik, dan mampu menjalankan peranan sebagai lembaga keagamaan yang mampu mengayomi umat muslim maupun nonmuslim dalam menjaankan suatu kewajiban dalam memimpin agar mereka selalu menjaga akhlak, etika, dan moral. Artinya Nahdlatul Ulama harus lebih focus dalam suatu usaha-usaha untuk mewujudkan maslahat bagi semua masyarakat demi keutuhan dan kemajuan bangsa. Bukan hanya poster dalam suatu pedoman yang disitu tertera, yaitu; terpeliharanya keutuhan NKRI, kemaslahatan bersama, dan terjaminnya perwujudan Hak Asasi Manusia (HAM). Tiga pedoman ini sungguh telah membentuk arah politik Nahdlatul Ulama untuk membentuk suatu kepribadian dalam menjalankan amanah.
            Artinya, dalam konteks Indonesia, Nahdlatulm Ulama mempunyai beban moral untuk menjaga agar Islam tidak terjebak menjadi agama politis, dan agama yang anti rakyat. Ketika agama telah dikuuasai oleh itu, maka agama yang sesungguhnya mengajarkan bahwa nilai tertinggi kekuasaan berada pada ketawaan akan menjadi pembelaan status.
            Pada dasarnya Nahdlatul Ulama berperan sebagai pedoman untuk saling berinteraksi pada semua masyarakat. Dalam praktek pendidikan NU menempatkan anak didik sebagai subjek pencari pengetahuan dan pembentuk dirinya, sedangkan guru mempunyai tanggung jawab lebih sebagai pendidik  bukan hanya sebagai pengajar mata pelajaran, akan tetapi juga bertangung jawab atas berkembangnya kepribadian anak.
            Dapat disimpulkan keaktifan NU dalam mengambil penciptaan stabilitas politik semakin bagus, dan kerja keras NU tidaklah suatu hal yang sia-sia. Dari masa pertumbuhannya  yang menghadapi berbagai macam rintangan, yang akhirnya membaea keberhasilan dalam pencapaian hasil pemilu yang mampu mengubah Indonesia. Masa perjuangan NU sebagai politik,tentu saja dituntut untuk mengambil mengabil bagian dalam berbagai aktifitas pemerintahan guna membanun bangsa dan Negara. Pada masa penolakan NU sebagai satu-satunya partai politik yang mempunya andil besar dalam penumpasan PKI dan terciptanya orde baru, kedudukannya dalam cabinet maupun politik semakin terdesak, sikap politik yang semakin melemah yang disebabkan oleh isu-isu yang sempat menggetarkan sejumlah pemimoin NU, selain dari factor dalam juga disebabkan oleh factor luar. Pada masa orde baru perkembangan politik di bawah Jendral Soeharto yang menumbuhkan dan mengembangkan pembentukan eksekutif yang kuat yang didukaung oleh basis massa rill, serta penyederhanaan system kepartaian dan menjauhi atau menolak radikalisme.

           
loading...
First

Paling Baru

Cara Membuat Gambar Sejajar Pada Postingan Blog

Dalam pembahasan kali ini saya membahas tentang gambar sejajar pada suatu postingan blog, hal ini sebenarnya sama dengan ketika kita memasa...